
Jakarta, Beritapagi – Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa pola makan yang tepat dapat menjadi kunci untuk mencapai umur panjang. Penelitian ini, yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Medicine, melibatkan lebih dari 105.000 orang di Amerika Serikat selama periode hingga 30 tahun.
Para ilmuwan menemukan bahwa konsumsi makanan berbasis tumbuhan, serta menghindari daging merah dan makanan olahan, dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan mental, terutama saat memasuki usia tua.
Makanan Sehat untuk Kesehatan Tubuh dan Pikiran
Penelitian ini menganalisis delapan pola makan dan kebiasaan makan, termasuk pola makan Mediterania yang kaya akan minyak zaitun, ikan, dan kacang-kacangan, serta rencana makan Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) yang mengurangi konsumsi garam untuk mengontrol tekanan darah.
Hasilnya menunjukkan bahwa orang-orang yang sehat hingga usia tua cenderung mengonsumsi banyak buah, sayuran, biji-bijian utuh, lemak tak jenuh, serta kacang-kacangan, buncis, dan polong-polongan. Mereka juga mengonsumsi makanan hewani dalam jumlah sedang, seperti produk susu rendah lemak.
Selain itu, mereka menghindari konsumsi natrium berlebihan, makanan olahan seperti minuman manis, daging merah dan olahan, serta lemak trans yang biasa ditemukan dalam makanan yang digoreng.
“Mungkin tidak ada satu makanan atau diet yang bisa menyelamatkan kita semua, tapi ada berbagai pola makan yang dapat meningkatkan kesehatan kita,” kata Marta Guasch-Ferré, penulis senior studi dan profesor asosiasi yang meneliti hubungan antara gaya hidup dan penyakit kronis di Universitas Kopenhagen, seperti dikutip Euronews Health, Rabu (2/4/2025).
Guasch-Ferré juga menekankan bahwa tidak ada satu diet yang cocok untuk semua orang.
Penuaan Sehat: Kurang dari 1 dari 10 Orang Menua dengan Baik
Dalam studi ini, orang dianggap menua dengan baik jika mereka mencapai usia 70 tahun tanpa mengidap kondisi kronis utama, memiliki fungsi otak yang baik, serta kesehatan mental dan fisik yang optimal.
Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari 1 dari 10 orang benar-benar memenuhi kriteria penuaan sehat tersebut. Meskipun penelitian ini dilakukan di AS, Guasch-Ferré meyakini bahwa hasilnya kemungkinan juga relevan untuk negara-negara di Eropa.
Tantangan dan Keterbatasan Penelitian
Meskipun temuan ini menjanjikan, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Peneliti mencoba untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti status sosial ekonomi, tetapi faktor-faktor lain seperti genetika, lingkungan, dan akses ke layanan kesehatan juga berperan dalam hubungan antara pola makan dan kesehatan seseorang.
Namun, meskipun ada keterbatasan tersebut, Guasch-Ferré percaya bahwa temuan ini bisa menjadi panduan dalam merubah pedoman pola makan dan membantu orang untuk membuat pilihan yang lebih sehat dalam kehidupan sehari-hari.
“Tentu saja, penuaan yang sehat bukan hanya tentang pola makan. Tetapi setiap perbaikan dalam pola makan bisa memberi dampak positif pada kesehatan seseorang,” ujar Guasch-Ferré.