
Sidoarjo – Beritapagi – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban musibah tanah longsor yang terjadi di jalur Pacet-Cangar, Mojokerto. Pada Sabtu, Gubernur Khofifah mengunjungi dua rumah duka di Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto.
Di Sidoarjo, Khofifah menemui ahli waris dan sanak saudara dari tujuh korban yang tewas dalam musibah tersebut. Para korban tersebut berada dalam satu mobil Inova, antara lain Masjid Zatmo Setio, Rani Anggraeni, Syahrul Nugroho, Rangga Setiawan, Putri Qiana Ramadhani, Wahyudi, Jainah, dan Saudah.
Setelah itu, Gubernur Khofifah melanjutkan kunjungan ke Mojokerto, untuk menemui keluarga dari tiga korban yang mengendarai mobil pikap, yaitu Ahmad Fiki Muzakki, Fitria Handayani, dan Mikhaila Faiha Nina Sezen.
Ucapan Belasungkawa dan Janji Perbaikan Infrastruktur
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah tersebut. “Pertama-tama, kami ingin menyampaikan rasa duka yang dalam atas kejadian ini. Para korban dipanggil Allah dalam perjalanan silaturahim menuju rumah keluarganya. Kita semua mengucapkan innalillahi wa innalillahi rojiun, semoga mereka semua dipanggil dalam keadaan husnul khotimah,” ujar Khofifah.
Gubernur Khofifah juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Mojokerto untuk memperbaiki lokasi kejadian. Salah satu langkah yang akan diambil adalah membangun infrastruktur yang lebih kokoh guna memberikan rasa aman bagi masyarakat.
“Tentunya, jalan ini sementara akan kita tutup sampai batas waktu yang akan diumumkan. Setelah dilakukan rapat dan pembersihan jalan pada 7 Maret 2025, kita akan mengevaluasi hasil asesmennya,” kata Khofifah.
Ia menambahkan bahwa hasil asesmen tersebut akan menentukan apakah diperlukan plengsengan di sisi jalan atau perlu dilakukan pelebaran sungai untuk memperlancar aliran air.
“Mohon bersabar menunggu hasil final asesmen,” ujarnya.
Santunan Duka Cita untuk Keluarga Korban
Sebagai bentuk empati, Gubernur Khofifah memberikan santunan duka cita sebesar total Rp100 juta, dengan rincian Rp10 juta per korban jiwa. Gubernur berharap keluarga korban dapat menerima dengan sabar dan ikhlas.
“Saya juga mendengar bahwa ada keluarga yang menyampaikan bahwa almarhum Pak Wahyudi memiliki harapan untuk bertemu dengan Pak Prabowo. Saya minta foto almarhum, dan jika ada kesempatan bertemu dengan Pak Prabowo, kami akan sampaikan harapan tersebut. Insya Allah, jika memungkinkan, foto beliau bisa difoto bersama Pak Presiden Prabowo,” ujarnya.