
Jakarta, Beritapagi – Kanker masih menjadi salah satu penyakit yang ditakuti banyak orang, terutama karena angka kematian yang tinggi akibat kanker di Indonesia. Ada berbagai faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena kanker, mulai dari mutasi gen, paparan radiasi berlebihan, infeksi kronis, hingga obesitas.
Namun, yang sering tidak disadari adalah bahwa makanan yang kita konsumsi juga bisa mempengaruhi risiko kanker. Seperti halnya sel tubuh pada umumnya, sel kanker juga membutuhkan nutrisi untuk tumbuh. Beberapa jenis makanan bahkan telah terbukti meningkatkan risiko terkena kanker.
Berikut adalah beberapa makanan yang bisa meningkatkan risiko kanker:
1. Daging Olahan
Daging olahan adalah jenis daging yang diawetkan melalui proses seperti pengasapan, pengasinan, pengalengan, atau pengeringan. Beberapa contoh daging olahan yang biasa kita temui antara lain sosis, nugget, hot dog, kornet, dendeng sapi, ham, dan salami.
Proses pengawetan daging ini dapat menghasilkan senyawa karsinogenik, seperti senyawa N-nitroso yang terbentuk akibat penggunaan nitrit, atau hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) yang terbentuk dari pengasapan. Studi pada 2019 mengungkapkan bahwa daging olahan merupakan faktor risiko utama kanker kolorektal dan juga dikaitkan dengan kanker lambung.
2. Gorengan
Makanan yang digoreng, terutama yang berbahan dasar tepung, dapat mengandung akrilamida, senyawa yang terbentuk ketika makanan dipanaskan pada suhu tinggi. Penelitian pada 2018 menemukan bahwa akrilamida bersifat karsinogenik pada tikus dan kemungkinan juga berisiko bagi manusia.
Mengkonsumsi makanan yang digoreng dalam jumlah banyak tidak hanya meningkatkan risiko kanker, tetapi juga bisa meningkatkan peluang Anda terkena diabetes tipe 2 dan obesitas. Kedua kondisi ini dapat memicu peradangan dan stres oksidatif, yang pada akhirnya meningkatkan risiko kanker.
3. Makanan yang Dimasak Terlalu Lama
Memasak daging atau makanan dengan suhu yang terlalu tinggi dapat menghasilkan senyawa karsinogenik seperti PAH dan amina heterosiklik (HCA). Senyawa-senyawa ini dapat mengubah DNA sel tubuh, yang akhirnya meningkatkan risiko kanker.
Untuk mengurangi potensi bahaya dari memasak dengan suhu tinggi, Anda bisa memilih metode memasak yang lebih sehat, seperti merebus atau memanggang pada suhu rendah.
4. Produk Susu
Meskipun kalsium yang terkandung dalam produk susu baik untuk kesehatan tulang, beberapa penelitian menunjukkan adanya kaitan antara konsumsi produk susu tinggi kalsium dengan peningkatan risiko kanker prostat. Hal ini disebabkan oleh kemampuan kalsium dalam menurunkan beberapa hormon yang seharusnya melindungi pria dari sel kanker prostat.
Produk olahan susu seperti susu, keju, dan yogurt, dapat meningkatkan kadar Insulin-like Growth Factor 1 (IGF-1), yang berkaitan dengan pertumbuhan sel kanker prostat.
5. Makanan Manis dan Karbohidrat Olahan
Makanan manis dan karbohidrat olahan (seperti minuman manis bergula, roti putih, nasi putih, dan sereal manis) dapat meningkatkan risiko kanker secara tidak langsung. Tingginya konsumsi gula dan karbohidrat olahan dapat menyebabkan diabetes tipe 2 dan obesitas, yang keduanya meningkatkan peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh.
Penelitian menunjukkan bahwa diabetes tipe 2 meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker ovarium, payudara, dan kanker endometrium. Mengurangi konsumsi gula dan karbohidrat olahan serta beralih ke sumber makanan yang lebih sehat, seperti roti gandum utuh dan nasi merah, dapat membantu mengurangi risiko ini.
6. Alkohol
Konsumsi alkohol berlebihan terbukti meningkatkan risiko kanker, terutama kanker mulut, kerongkongan, hati, usus besar, dubur, dan payudara. Alkohol diketahui sebagai penyebab utama kanker kedua di dunia setelah merokok.
Alkohol mengandung senyawa asetaldehida yang dapat merusak DNA dan mengganggu fungsi kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih sulit mengenali dan menghancurkan sel kanker. Pada wanita, alkohol juga meningkatkan kadar estrogen, yang berhubungan dengan peningkatan risiko kanker payudara reseptor estrogen positif.
Dengan mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang berisiko ini, Anda bisa menjaga kesehatan dan mengurangi peluang terkena kanker. Selain itu, penting untuk mengikuti pola makan seimbang dan gaya hidup sehat untuk menjaga tubuh tetap kuat dan terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya.
Perhatian: Artikel ini disusun berdasarkan informasi yang ada hingga saat ini, dan bukan merupakan pengganti nasihat medis profesional.