
Jakarta, Beritapagi — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 14-16% pada tahun 2025. Sementara itu, untuk aset dan Dana Pihak Ketiga (DPK), pihak bank memproyeksikan pertumbuhan sebesar 2-3%.
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, mengungkapkan bahwa manajemen berkomitmen untuk mencapai target kredit sebesar Rp 129 triliun pada tahun ini, dengan DPK diperkirakan mencapai Rp 156 triliun secara konsolidasi.
“Kami optimis bisa memenuhi target kredit yang telah ditetapkan. Untuk dana pihak ketiga, secara nominal kami menargetkan konsolidasi mencapai Rp 156 triliun,” kata Busrul dalam konferensi pers di Hotel Alila Jakarta, Kamis malam (20/3/2025).
Menjaga Aset yang Berkualitas
Busrul menambahkan, pihaknya akan terus berupaya menjaga aset produktif yang berkualitas dan memastikan pencadangan yang cukup, seiring dengan pertumbuhan kredit yang pesat. “Kami memastikan bahwa potensi risiko yang ada tetap sesuai dengan risk appetite yang telah ditetapkan,” jelasnya.
Pada 2024, Bank Jatim berhasil melaksanakan aksi korporasi melalui konsolidasi dengan Bank NTB Syariah dalam kelompok usaha bank (KUB). Kerja sama ini memberikan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan Bank Jatim, yang mencakup kinerja konsolidasi dengan Bank NTB Syariah.
Kinerja Keuangan 2024
Hingga akhir tahun 2024, nilai aset Bank Jatim secara konsolidasi tercatat sebesar Rp 118 triliun, atau mengalami kenaikan 13,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan aset ini didorong oleh kontribusi positif dari aset produktif, seperti pertumbuhan penyaluran kredit yang mencapai Rp 75,3 triliun (naik 37,6% yoy) dan pengelolaan dana pihak ketiga sebesar Rp 90 triliun (naik 15% yoy).
“Berkat pengelolaan aset yang baik, Bank Jatim berhasil mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 5,7 triliun, yang meningkat 13,6% yoy,” ujar Busrul.
Dari sisi laba bersih, Bank Jatim (bank only) berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 1,28 triliun pada tahun 2024. “Kami yakin bahwa peluang bisnis Bank Jatim di tahun 2025 akan sangat besar,” tambahnya.
Strategi Pertumbuhan di 2025
Busrul menjelaskan bahwa kapasitas bisnis Bank Jatim akan terus ditingkatkan, baik secara organik maupun unorganik. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan melanjutkan sinergi KUB dengan BPD lainnya. Pada 2024, Bank Jatim telah berhasil bersinergi dengan Bank NTB Syariah, dan pada 2025, akan melanjutkan sinergi dengan empat BPD lainnya yang telah menandatangani Shareholder Agreement (SHA).
“Sinergi ini membuka peluang besar bagi Bank Jatim untuk terus berkembang dan memperluas jangkauan bisnis kami,” pungkasnya.