
Jakarta – Beritapagi – Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal dan Keuangan Derivatif Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menyusun berbagai kebijakan guna menjaga stabilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
“Kami sedang mempersiapkan beberapa kebijakan untuk menjaga IHSG tetap stabil,” ujar Inarno dalam keterangan pers di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3).
Inarno menambahkan, kebijakan tersebut akan dipaparkan dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (19/03) di Main Hall BEI. “Insya Allah, besok kita akan memulai pelaksanaan kebijakan pertama yang akan kami terapkan,” katanya.
Langkah Awal OJK untuk Jaga IHSG
Sebelumnya, pada 3 Maret 2025, OJK bersama BEI telah menetapkan beberapa langkah untuk menjaga kestabilan pasar saham. Salah satu keputusan penting adalah penundaan implementasi kebijakan short selling dan kajian mengenai buyback saham tanpa perlu mengadakan rapat umum pemegang saham (RUPS).
Keputusan tersebut merupakan respons terhadap tekanan yang terus-menerus terjadi pada IHSG. Dalam pertemuan dengan pelaku pasar modal, OJK dan BEI mendiskusikan langkah-langkah yang dapat diambil untuk menjaga pasar tetap stabil.
“Inilah langkah awal yang kami ambil, yakni menunda implementasi short selling, serta mengkaji buyback saham tanpa RUPS jika diperlukan. Kami juga terus mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak, termasuk pemangku kepentingan dan pelaku pasar,” jelas Inarno.
Fokus pada Stabilitas Pasar dan Perlindungan Investor
Dalam menentukan kebijakan lebih lanjut, OJK menekankan fokus pada tiga hal utama: stabilitas pasar, peningkatan likuiditas, dan perlindungan terhadap investor.
Selain itu, pada hari yang sama, BEI melakukan pembekuan sementara perdagangan saham (trading halt) pada pukul 11:19:31 WIB setelah IHSG mengalami penurunan lebih dari 5 persen. Pembekuan perdagangan ini sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tentang Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.
IHSG Melemah Signifikan
Pada penutupan perdagangan sesi I pada Selasa (18/3), IHSG tercatat turun 395,87 poin atau 6,12 persen, berada di posisi 6.076,08. Sementara itu, indeks LQ45 mengalami penurunan sebesar 38,27 poin atau 5,25 persen, berakhir di posisi 691,08.