
Jakarta, Beritapagi – Mengikuti tren terbaru di media sosial kini menjadi salah satu kunci bagi bisnis untuk tetap bersaing di pasar global yang semakin terkoneksi dan dinamis. Apalagi, preferensi dan perilaku konsumen yang terus berubah menuntut perusahaan untuk cepat beradaptasi.
Berdasarkan data dari eMarketer, Asia Pasifik kini mendominasi pasar jejaring sosial global dengan 2,3 miliar pengguna. Angka ini mencatatkan pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan rata-rata global, memperkuat posisi kawasan ini sebagai basis pengguna jejaring sosial terbesar di dunia.
Indonesia sendiri tengah merasakan dampak tren ini. Media sosial, kreator konten, teman, dan keluarga kini berperan besar dalam membantu konsumen menemukan dan mengevaluasi produk atau layanan yang mereka pilih.
Pieter Lydian, Country Director Meta Indonesia, pun berbagi lima tren media sosial yang harus diperhatikan oleh pelaku bisnis untuk meraih kesuksesan di tahun 2025 yang penuh tantangan ini.
1. Kecerdasan Buatan (AI) Generatif
Baik konsumen maupun bisnis kini mulai merasakan manfaat dari penggunaan teknologi AI Generatif. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperluas kapasitas dalam menciptakan konten, ide, dan solusi baru yang inovatif.
Menurut Lydian, lebih dari 1 juta pengiklan di seluruh dunia kini memanfaatkan fitur kreatif berbasis AI Generatif dari Meta, dengan lebih dari 15 juta iklan tercipta pada Agustus 2024. Solusi berbasis AI, seperti Advantage+ shopping campaigns (ASC), telah mengubah cara merek memenuhi permintaan pelanggan dan menayangkan iklan yang lebih personal.
Pengguna ASC, misalnya, mengalami peningkatan Return on Ad Spend (ROAS) sebesar 20% dan menghasilkan pendapatan rata-rata U$3,47 untuk setiap U$1 yang dikeluarkan. “Bisnis perlu mulai menguji atau menggunakan fitur iklan kreatif berbasis AI untuk meningkatkan kinerja kampanye mereka,” ujar Lydian.
2. Perpesanan Bisnis
Perpesanan menjadi cara yang semakin populer bagi konsumen dan bisnis untuk berkomunikasi. Mulai dari menjawab pertanyaan, berdiskusi tentang produk, hingga menyelesaikan transaksi pembelian.
Lebih dari 1 miliar orang setiap minggunya menggunakan Messenger, Instagram, dan WhatsApp untuk terhubung dengan bisnis. Di Indonesia, hampir 90% pengguna internet mengirim pesan untuk bisnis setiap minggunya—melampaui rata-rata global yang hanya 79,4%.
Tren ini didorong oleh perilaku generasi muda, seperti Gen Z, yang lebih mengandalkan perpesanan untuk terhubung dengan merek. Perpesanan kini juga menjadi saluran komunikasi yang disukai oleh 87% konsumen Indonesia, dengan 83% di antaranya merasa lebih percaya pada bisnis yang menyediakan layanan tersebut.
Untuk tetap relevan, Lydian mengingatkan bisnis agar merespons tren ini dengan memanfaatkan perpesanan di setiap tahap perjalanan konsumen—dari interaksi pertama hingga menjaga hubungan jangka panjang.
3. Kreator Konten
Kreator konten kini menjadi generasi baru dalam dunia wirausaha, membangun model bisnis terukur lewat kemitraan merek yang strategis. Menurut studi Goldman Sachs, ekonomi kreator global diprediksi mencapai U$480 miliar pada 2027.
Di Indonesia, 94% pembeli berinteraksi dengan kreator konten, terutama selama musim liburan. Sebanyak 54% konsumen percaya pada rekomendasi kreator dan 63% mempertimbangkan saran mereka dalam keputusan pembelian.
“Meskipun preferensi konten bervariasi antar generasi, 60% pembeli setuju bahwa kreator konten membantu mereka menemukan merek dan produk yang sesuai dengan minat mereka,” kata Lydian.
Untuk memanfaatkan tren ini, Lydian menyarankan bisnis agar aktif menjalin kemitraan dengan kreator konten dan memanfaatkan Creator Testimonial, sebuah format iklan baru untuk meningkatkan performa kemitraan.
4. Video
Konten video kini semakin dominan. Pengguna Instagram dan Facebook menghabiskan 60% waktu mereka di kedua platform tersebut untuk menonton video. Di Indonesia, video merupakan format yang paling digemari oleh berbagai generasi, dengan 92% orang merencanakan menonton video daring saat liburan.
Video pendek, khususnya, telah terbukti menjadi faktor penting dalam keputusan pembelian, dengan 81% konsumen menganggapnya berpengaruh. “Format video pendek di Meta telah terbukti sukses, dengan 65% konsumen melakukan pembelian setelah menonton video di platform kami,” kata Lydian.
Live streaming juga semakin populer, dengan 73% orang di Asia Tenggara menonton siaran langsung untuk mengeksplorasi produk dan layanan. Lydian juga memperkenalkan Tab Video baru di Facebook, yang memudahkan pengguna untuk menjelajahi video favorit mereka.
5. Aktivitas Belanja Lintas Negara
Tren belanja lintas negara semakin meningkat, didorong oleh keinginan konsumen untuk mengakses pilihan produk yang lebih beragam. Di Asia Pasifik, setidaknya 50% pembeli melaporkan telah melakukan pembelian lintas negara, dengan 59% di antaranya menemukan produk tersebut melalui platform Meta.
“Untuk merespons tren ini, bisnis perlu mempersiapkan diri untuk mendukung transaksi lintas negara, mulai dari mengidentifikasi kendala hingga membangun pengalaman yang lebih baik dengan mitra ekspansi global Meta,” ungkap Lydian.