
Jakarta (Beritapagi) – Pemerintah Kota Jakarta Timur, bersama dengan personel gabungan, terus memperketat pengawasan terhadap keamanan takjil di wilayah tersebut sepanjang bulan Ramadhan 1446 Hijriah.
Kegiatan rutin ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada konsumen yang ingin menikmati takjil selama bulan puasa.
“Kegiatan seperti ini sudah menjadi rutinitas yang kami lakukan setiap bulan Ramadhan,” ujar Kepala Suku Dinas (Kasudin) Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Kota Jakarta Timur, Taufik Yulianto, saat dihubungi di Jakarta, Senin (9/3/2025).
Kolaborasi Pemerintah dan BPOM
Pengawasan terhadap produk takjil ini merupakan hasil kolaborasi antara jajaran Pemerintah Kota Jakarta Timur dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta.
Pada Jumat, 7 Maret 2025, tim gabungan yang terdiri dari 25 personel melakukan pengawasan di kawasan Pasar Rawamangun, Jalan Perserikatan, Rawamangun, Jakarta Timur. Petugas berkeliling untuk mengambil 19 sampel takjil yang dicurigai mengandung zat kimia berbahaya, yang kemudian diperiksa di laboratorium keliling BPOM DKI Jakarta yang disiagakan di lokasi.
Pengecekan Acak Takjil
Pemeriksaan dilakukan secara acak terhadap berbagai jenis takjil yang dijual pedagang kaki lima di kawasan tersebut, seperti lontong isi, tahu goreng isi, pacar cina, kolak, cumi balado, serta aneka gorengan, kerupuk, mi kuning, soto Padang, gado-gado Padang, centeng manis, bolu kukus, putu mayang, dan lainnya.
Dari 19 sampel yang diuji, petugas menemukan mi kuning dan tahu goreng isi yang mengandung formalin, zat kimia berbahaya yang sering digunakan untuk pengawet makanan. Kedua jenis takjil ini langsung diamankan untuk dimusnahkan, sementara kedua pedagang yang menjualnya diberikan edukasi untuk tidak mengulanginya.
Penyelidikan Sumber Takjil Berbahaya
“Kami bersama pihak terkait juga akan melanjutkan penelusuran untuk mengetahui sumber atau produsen makanan yang mengandung zat kimia berbahaya ini, agar tidak kembali memproduksinya,” lanjut Taufik.
Taufik juga mengimbau para pelaku usaha agar selalu berkomitmen untuk menjual produk yang aman dan layak konsumsi masyarakat. Dia menegaskan pentingnya konsumen mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung bahan berbahaya, serta mengajak pedagang untuk menaati peraturan yang ada.
Pengawasan Berlanjut
Suku Dinas KPKP Jakarta Timur akan terus melakukan pengawasan ketat terhadap takjil dan produk pangan lainnya sepanjang bulan Ramadhan di pasar-pasar setempat, guna memastikan keamanan konsumen.
“Tidak hanya selama Ramadhan, kami juga akan terus melakukan pengawasan terhadap produk pangan di pasar-pasar lainnya. Ini adalah upaya kami untuk melindungi konsumen dari risiko makanan yang tidak sehat,” tambah Taufik.